
"Kebijakan tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan upaya menaikkan tarif. Dengan tarif flat, justru Flexi akan jauh lebih murah," kata Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, kepada detikINET Sabtu (
Umumnya, masyarakat masih sensitif soal harga. Sehingga kebijakan menaikkan tarif dianggap bakal merugikan posisi Telkom. Eddy pun menegaskan, Telkom tidak akan menaikan tarif Flexi terkait dengan diberlakukannya kebijakan tarif flat.
"Fakta menunjukkan seringkali harga yang dikenakan kepada pelanggan seringkali justru jauh lebih murah dari tarif dasar yang berlaku," ujarnya.
Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat, kata Eddy, operator-operator telepon nirkabel area terbatas (Fixed Wireless Access atau FWA) termasuk Flexi, terus-menerus melakukan berbagai program promosi berbatas waktu dengan menerapkan strategi tarif tertentu yang diklaim membuat harga Flexi sesungguhnya menjadi jauh lebih murah ketimbang tarif dasar.
"Contohnya, Telkom menerapkan tarif Rp 49 per menit untuk pembicaraan antarsesama Flexi di seluruh
Promo tersebut hanya mengenakan biaya Rp 49 per menit tanpa memperhitungkan lagi jarak, apakah itu antara Jakarta dengan Jayapura, antara Bandung dengan Manado, antara
Batam dengan Makassar, dan sebagainya.
Pada 'Program Rp 5.000 SMS Flexi ke Flexi Sepuasnya' yang merupakan bagian dari promo Flexi Jumbo, hanya dengan terlebih dahulu melakukan registrasi dan membayar sebesar Rp 5.000 setiap bulannya, maka pelanggan Flexi dapat mengirim SMS reguler sepuasnya ke sesama pelanggan Flexi di seluruh Indonesia.
Sedangkan pada promo Flexi Mesra, pelanggan dapat melakukan pembicaraan maupun mengirim SMS sepuasnya kepada pasangannya selama 30 hari hanya dengan mendaftarkan nomor Flexi pasangannya dengan biaya Rp 5.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar